Desember 18, 2025

Jakarta – Saham emiten perbankan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) resmi melakukan pemecahan saham atau stock split pada Jumat (6/10/2023), sehingga nilai terbaru saham BBNI pasca stock split resmi berlaku mulai hari ini.

Adapun biaya terbaru pasca stock split yakni dalam Rp 5.200/unit, dengan nilai teoritis BBNI dalam posisi Rp 5.187,5, atau disesuaikan dengan fraksi biaya keatas.

Namun setelah dijalankan stock split, pergerakan saham BBNI cenderung terkoreksi. Sempat menguat 0,48% ke Rp 5.225/unit dalam pembukaan perdagangan Jumat hari ini, namun selang beberapa menit setelah dibuka, saham BBNI terkoreksi ke Rp 5.175/unit.

Pada awal perdagangan sesi I hari ini, saham BBNI sudah ditransaksikan sebanyak 1.815 kali dengan volume sebesar 9,88 jt lembar saham dan juga juga nilai transaksinya sudah mencapai Rp 51,32 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 193,01 triliun.

BBNI melakukan stock split dengan rasio 1:2. Berdasarkan jadwal pelaksanaanstock splityang sudah diimplementasikan dirilis perseroan, pada 6 Oktober ini menjadi awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di dalam area pasar reguler serta juga pasar negosiasi.

Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri sudah menerbitkan pengumuman pada 5 Oktober kemarin terkait nilai teoretis saham BBNI.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, aksi korporasi itu dijalankan dengan tujuan untuk meningkatkan minat penanam modal ritel untuk berinvestasi pada saham perseroan berkode BBNI, sekaligus memberikan dorongan positif pada perkembangan pasar modal dalam dalam Tanah Air.

Stock split ini latar belakangnya, bahwa kami ingin terus partisipasi menggerakkan pasar modal tanah air lebih tinggi besar attractive, tambahan lanjut liquid, jadi melalui aksi korporasi stock split ini perseroan dapat memberikan kesempatan tambahan luas lagi ke penanam modal ritel untuk invest dalam saham BNI,” ujar Royke saat konferensi pers RUPS-LB BNI tahun 2023 yang digunakan diadakan secara virtual, Selasa (19/9/2023).

Ia berharap dengan rasio tersebut, basis pemodal dapat tambahan banyak diperluas seiring dengan biaya saham BBNI yang tersebut lebih tinggi besar terjangkau bagi penanam modal perorangan. Sehingga kemudian ini dapat berdampak positif bagi perdagangan pada BEI.

“Langkah ini diharapkan berdampak positif pada aktivitas perdagangan di area tempat Bursa Efek, sehingga menggalakkan likuiditas saham perseroan,” pungkas Royke.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah item jurnalistik merupakan pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak ada ada bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau mengedarkan hasil atau sektor investasi modal terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidaklah ada bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang digunakan dimaksud timbul dari keputusan tersebut.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *